Madu dan Racun di Forex-stock Index
Pasar mengenal stock index dan forex sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik. Ada madu berlumur disana. Tapi awas, juga ada racun yang lekat mengintai.
Perdagangan berjangka atau yang juga dikenal dengan Istilah futures trading memang menawarkan banyak alternatif sekaligus keunggulan. Adanya fasilitas margin dan leverage, misalnya, memungkinkan investor hanya menggunakan sebagian kecil dananya untuk suatu transaksi yang nilai riilnya puluhan hingga ratusan kali lebih besar. Dari sini potensi keuntungan yang diraih bisa sangat besar. Hebatnya lagi, semua itu bisa diraup hanya dalam hitungan waktu yang teramat singkat.
Di sisi lain, karena adanya fasilitas tersebut, peluang terjadinya kerugian juga tidak kalah besar. Dana investor bisa tiba-tiba susut bahkan amblas sama sekali dalam waktu singkat. Bahkan ketika nasabah menambah dananya karena kena margin call, tambahan dana itu juga tidak otomatis aman. Tidak ada garansi dana tersebut tidak akan berkurang atau kembali amblas.
Di futures trading, pada hakekatnya investor mentransaksikan (Jual-beli) kontrak atas komoditas tertentu. Kontrak ini sudah mencakup spesifikasi produk yang ditransaksikan. Ada satuan volume (lot), masa jatuh tempo, tempat/lokasi penyerahan, dan lainnya. Sepanjang belum jatuh tempo, kontrak ini bisa saja beredar dari satu tangan ke tangan lain dalam frekuensi yang tidak terbatas.
Bicara soal kontrak pada perdagangan berjangka, jangan bayangkan ada selembar atau beberapa lembar kertas lengkap dengan segel atau materai yang mondar-mandir dari satu tangan ke tangan lain. Bukan. Kontrak dalam industri ini sama sekali berbeda dengan kontrak jual beli rumah, sewa-menyewa barang, kontrak kerja antara pegawai dan perusahaan, atau yang lainnya. Seperti disebutkan sebelumnya, kontrak di sini adalah semacam standarisasi atas objek yang ditranskasikan.
Selain itu, kendati disebut ’memperdagangkan kontrak’ sejatinya tidak ada selembar pun kertas yang berpindah tangan. Semua transaksi itu cukup tercatat di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan dijamin serta dikliring oleh PT Kliring Berjangka Indonesia. Penjual dan pembeli tidak perlu tahu siapa yang menjadi lawan transaksinya. Pada titik ini PT KBI menjadi penjual bagi setiap pembeli dan menjadi pembeli bagi tiap penjual.
Forex dan Index
UU No. 32/1997 memang menyebut obyek yang ditransaksikan dengan kata "komoditi". Meski demikian UU tidak membatasi pengertian komoditi yang dimaksud pada produk primer, seperti produk pertanian atau pertambangan belakang. lnstrumen keuangan semisal valuta asing dan indeks saham pun bisa ditransaksikan di sini. Di kalangan pelaku pasar, kedua produk itu masing-masing lebih dikenal dengan sebutan foreign exchange atawa forex dan stock index.
Ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan dalam perdagangan forex dan stock index yang tidak ditemukan pada jenis investasi lain. Di antaranya, pertama, return on investment yang tinggi. Ini keunggulan yang langka ditemukan pada beragam jenis investasi lain. Sebut saja properti, misalnya. Keuntungan yang mungkin dipetik memang bisa cukup besar. Namun investasi properti memerlukan dana yang besar. Sebaliknya pada forex dan stock index, potensi keuntungan yang mungkin diraup bisa sangat besar.
Kedua, likuiditas yang tinggi. Ini memungkinkan seorang investor dapat membeli dan menjual mata uang asing dan atau indeks sahamnya setiap saat. Selalu saja ada pihak yang siap membeli atau menjual kontrak yang ditransaksikan. Di sinilah peran penting lembaga kliring. Berbeda dengan investasi di properti yang sangat tidak likuid. Ketika butuh duit, tidak serta-merta properti yang mau dilego ada yang membeli. Selain itu, di bursa berjangka juga tidak ada istilah gagal serah atau gagal bayar seperti pada bursa saham.
Ketiga, modal yang dibutuhkan relatif kecil. Dengan sistem margin trading seorang investor dapat mentransaksikan sesuatu yang nilainya sangat besar dengan uang yang jauh lebih kecil. Ini dinamakan sistem leverage. Perkara ini sudah disinggung pada beberapa edisi sebelumnya. Bahkan, di awal tulisan ini pun sudah disebut-sebut tentang margin dan leverage.
Keempat, transaksi stock index dan forex bisa dilakukan setiap waktu dan di setiap tempat. Artinya, investor tidak harus terikat jam kerja kantor seperti pada umumnya. Misalnya, pukul 09.00-17.00, melainkan full selama 24 jam. Transaksi juga bisa dilakukan dari mana saja. Investor tidak harus datang ke kantor pialang. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, mereka bisa saja melakukan transaksi dari rumah, ruang kerja, bahkan dalam perjalanan dengan menggunakan telepon genggam.
Kelima, investor berkuasa penuh atas investasinya. Pada perdagangan berjangka, investor 100% mengelola dananya. Setiap keputusan jual atau beli berada di tangan yang bersangkutan. Peran broker hanya sebatas memberi masukan dan saran-saran.
Tidak ada satu pun transaksi yang boleh dilakukan tanpa persetujuan investor. Pada forex dan stock index, investor sendirilah yang menentukan waktu dan besarnya nilai investasi investor dapat membeli dan menjual mata uang asing dan atau indeks sahamnya setiap saat. Selalu saja ada pihak yang siap membeli atau menjual kontrak yang ditransaksikan. Di sinilah peran penting lembaga kliring.
Berbeda dengan investasi lainnya, pada umumnya investor tidak sepenuhnya memegang kendali dana yang ditanamkan. Bisnis di sektor riil, membuka restoran, misalnya. Investor sepenuhnya bergantung pada tenaga koki, pemasok bahan baku, lokasi restoran, dan lainnya. Begitu salah satu dari berbagai faktor tadi tidak pas, hampir dipastikan bisnisnya terancam karam alias gulung tikar.
Demikian juga dengan investasi di sektor keuangan lainnya. Sebut saja, reksadana, deposito, dan asuransi, misalnya. Pada investasi jenis ini, investor harus (rela) menyerahkan pengelolaan dananya kepada pihak lain.
Keenam, investor memperoleh pasokan data dan sumber informasi setiap saat. Contohnya harga. Lewat kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, investor bisa langsung memantau pergerakan harga yang terjadi di pasar secara real time. Hebatnya lagi, semua itu bisa diakses kapan pun, dari mana pun, secara cuma-cuma alias gratis!
Ketujuh, tersedia account demo sebagai latihan bagi investor sebelum benar-benar nyemplung ke pasar. Account demo merupakan simulasi yang akan sangat membantu investor. Harga yang tertera di sini merupakan harga reil yang terjadi di pasar dunia. Satu-satunya yang membedakan dengan transaksi riil adalah, pada account demo dana yang digunakan adalah duit maya. Tidak ada uang yang benar-benar digunakan untuk bertransaksi.
Kedelapan, fasilitas leverage Seperti telah dijelaskan sebelumnya, dengan adanya fasilitas leverage, investor tidak harus menyediakan 100% dana yang dibutuhkan untuk transaksi. Dia cukup menyiapkan sebagian kecil, bahkan sampai 1:100, artinya investor dapat membeli atau menjual hanya dengan menyiapkan 1 % dana dari yang dibutuhkan dalam bentuk jaminan.
Kesembilan, transaksi dan pelaporan dilakukan dengan real time. Dengan sistem online trading, investor dapat bertransaksi secara langsung. Pada saat yang sama, dia akan mendapatkan laporan transaksi, tanpa harus menunggu dari pihak ketiga.
Kesepuluh, keamanan dan kerahasiaan terjamin. Transaksi yang dilakukan dengan online trading dijamin. Hal itu dimungkinkan karena sistemnya digunakan sudah canggih. Begitu juga dengan keamanan dan kerahasiaan dana yang ditransfer ke segregated account atawa rekening terpisah perusahaan pialang menjadi prioritas.
Tetap Ada Resikonya Lho...
Rangkaian cerita tadi sepertinya selalu bertabur suka dan banjir madu belaka. Yang dipaparkan semata keunggulan dan keuntungan bertransaksi forex dan stock index. Benarkah demikian? Benarkah investasi ini melulu dijejali kesempurnaan dan kebahagiaan bagi investor?
Tentu saja tidak. Anda tentu masih ingat dengan prinsip high risk high return, kan? Ini adalah hukum besi investasi. Tiap potensi keuntungan akan selalu berbanding lurus dengan potensi kerugiannya. Jadi, kalau transaksi forex dan stock index sepertinya menjanjikan keuntungan besar, sudah pasti di balik itu mengintip hantu bernama rugi yang tidak kalah seramnya.
Pada bagian awal tulisan ini telah dipaparkan, bahwa margin yang Anda titipkan ke perusahaan pialang bisa saja susut bahkan amblas. Sebelum dana itu benar-benar pupus, biasanya perusahaan pialang akan memberikan peringatan dini alias early warning. Dari sini investor mengetahui bahwa dananya mendekati lampu merah alias tidak mencukupi untuk menjamin posisi transaksinya.
Kejadian berikutnya, Anda akan kena margin call. Yaitu suatu permintaan dari perusahaan pialang agar Anda meng-inject dana tambahan. Kalau tidak, sistem trading akan secara otomatis melikuidasi posisi Anda, tentu saja dalam keadaan merugi.
Nah, investor yang bermaksud mempertahankan posisinya, mau tidak mau harus menyetor dana tambahan. Sayangnya, tidak ada jaminan dana tambahan itu otomatis akan menyelamatkan posisi dan mengembalikan kerugian investor. Bila pasar ternyata terus bergerak berlawanan dari yang diinginkan, apa boleh buat, kerugian kembali tercetak.
Artinya, dana tambahan yang telah disuntikkan itu pun jadi terancam berkurang, bahkan kembali habis sama sekali.
Nah, bagaimana? Cukup seram, kan? Benar. Perdagangan berjangka, termasuk transaksi forex dan stock index, memang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Ia bukanlah investasi yang cocok bagi setiap orang. Hanya mereka yang memiliki pengetahuan dan keterampilan pasar yang memadai yang coeok dengan instrumen investasi ini.
Namun bagi para pelaku yang sudah masuk, ganasnya pasar bisa disiasati dengan melakukan analisis mendalam dan menjalankan risk management. Ada beberapa tools yang masuk kategori risk management. Antara lain limit order dan stop loss order. Juga ada cancel order. Jika ini dilakukan dengan benar, hasilnya akan baik. Sebaiknya Anda mempelajari lebih banyak konsep risk management ini.
Sebaliknya, kalau Anda merasa cuma seorang investor pemula, sebaiknya segera berdiri jauh-jauh dari lingkaran. Ayunan langkah mendekat, tentu saja, diizinkan. Tapi hal itu tidak dimaksudkan untuk langsung terjun. Anda boleh mempelajari dulu habis-habisan. Kemudian, lakukan trading secara virtual alias demo dengan menggunakan duit maya.
Nah, jika kemampuan dirasa cukup mumpuni, baru Anda boleh masuk gigi satu, dua, tiga dan seterusnya. Tancap, mang .... investor yang bermaksud mempertahankan posisinya, mau tidak mau harus menyetor dana tambahan. Sayangnya, tidak ada jaminan dana tambahan itu otomais akan menyelamatkan posisi dan mengembalikan kerugian investor.
Gurihnya Transaksi Forex dan Stock Index
INDEX MARKET INFO
Jumat, 10 April 2009
FUTURES : Madu dan Racun di Pasar Berjangka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar