REKSADANA : BEBERAPA KERUGIAN REKSADANA

– Ada beberapa benefit terhadap investasi pada reksadana, tetapi anda juga harus mengetahui beberapa kekurangan yang diasosiasikan dengan reksadana :
• Tidak adanya asuransi : reksadana meskipun diregulasikan oleh pemerintah tetapi tidak dijamin dari kerugian. Hal ini berarti meskipun pengurangan risiko melalui diversifikasi disediakan oleh reksadana, kerugian masih dapat terjadi dan sangat memungkinkan anda kehilangan seluruh investasi anda.
• Kelemahan : Meskipun diversifikasi mengurangi jumlah risiko yang dilibatkan pada investasi di reksadana, hal ini juga dapat menjadi kekurangan. Sebagai contoh, jika suatu sekuritas yang dikelola oleh reksadana mempunyai nilai yang dobel, reksadana tidak akan bernilai dobel karena sekuritas tersebut hanya bagian kecil dari investasi..
• Pembayaran dan Biaya : Banyak reksadana mengenakan biaya manajemen dan operasional yang dibayarkan bagi pengeluaran reksadana (biasanya berkisar 1.0% sampai 1.5% per tahun). Sebagai tambahan, beberapa reksadana mengenakan komisi penjualan yang tinggi dan biaya redemption. Dan beberapa reksadana membeli dan menjual saham sangat sering sehingga biaya transaksi meningkat secara signifikan.
• Kinerja yang buruk : Imbal hasil reksadana tidak dijamin. Sebagai fakta bahwa 75% reksadana gagal dan terkadang manajer investasi kurang mempunyai kemampuan yang baik dalam mengelola reksadana.
• Hilangnya kendali : manajer reksadana memmembuat semua keputusan mengenai sekuritas mana yang akan dibeli dan akan dijual dan kapan melakukannya. Hal ini akan susah bagi anda manakala mencoba mengelola portfolio. Sebagai contoh konsekuensi pajak pada keputusan yang dibuat oleh manajer untuk membeli dan menjual asset pada waktu tertentu tidak optimal. Anda juga perlu mengingat bahwa anda sedang mempercayai orang lain dengan dana anda ketika anda menanamkan modal pada suatu reksadana.
• Pembatasan perdagangan : Meskipun reksadana bersifat liquid pada umumnya, banyak reksadana tidak dapat dijual dan dibeli pada pertengahan hari.
• Beberapa reksadana terlalu besar untuk menemukan investasi yang cukup baik. Sebagai contoh jika reksadana memiliki $5 miliar untuk diinvestasikan dan hanya mampu menginvestasikan masing-masing $50 juta, dan membutuhkan untuk menemukan paling tidak 100 perusahaan untuk berinvestasi; sebagai hasilnya, reksadana menurunkan standardnya manikala memilih perusahaan untuk menanam modalnya.
• Inefisiensi cadangan kas : reksadana biasanya mempertahankan cadangan kas yang besar sebagai proteksi terhadap jumlah withdrawal yang besar. Meskipun hal ini menyediakan investor dengan likuiditas, ini berarti bahwa sebagaian dana diinvestasikan dalam bentuk tunai sebagai ganti asset yang mana bertujuan untuk merendahkan tingkat imbal hasil investor
Semoga anda bisa memahami bagaimana pedoman berinvestasi pada reksadana.