Belanja Online

Belanja Online?

Sudah daapat tempat belanja online nyaman?

Snack Keeper

Snack Keeper

Simpan dimana ya???

Posted by Griya Busana Era

Cantik=Anggun

Rumah Belanja Nyaman, Aman, Praktis

Kamis, 09 April 2009

REKSADANA : Manajemen Reksadana All-Stars

Beberapa perusahan reksadana mengiklankan bahwa hanya satu atau dua orang yang bertanggungjawab utama bagi pembuatan keputusan investasi, terutama jika kunci pembuat keputusan memproduksi hasil yang sempurna atau memiliki background investasi yang sangat kuat.
Sampai pada taraf tertentu, konsep manajemen All-Star adalah suatu istilah yang tidak cocok dan lebih akurat merefleksikan bagaimana reksadana dipasarkan lebih dari bagaimana reksadana dikelola. Secara virtual, setiap manajemen reksadana All-Star mempunyai sekumpulan analis riset yang berkontribusi, membuat proses lebih mempunyai kemampuan berkolaborasi disamping literatur iklan yang terdaftar pada hanya satu orang sebagai manajer portfolio.
Seri reksadana pada tahun 1980 dan 1990 adalah contoh yang baik bagi para manajer All-Star. Michael Price, pemilik Mutual Series Funds, terkadang mendaftarkan landasan manajer portfolio pada keseluruhan reksadana. Price yang sangat bertanggungjawab diantara keseluruhan professional investasi pada perusahaan, tetapi dia tidak melakukan keseluruhan pekerjaannya sendiri. Mutual Series Funds memiliki tim investasi yang memainkan peran penting pada kesuksesan perusahaan.
Hal ini tidak mengherankan bahwa Mutual Series funds akan sukses pada tahun 1980 dan 1990 tanpa para professional investasi seperti Jeffrey Altman, Lawrence Sondike, David Winters, Robert Friedman dan banyak lainnya. Secara esensial, system manajemen reksadana ini mengandung keuntungan dan kerugian.
• Keuntungan All-Star
Akuntabilitas dan kemampuan memasarkan adalah keuntungan utama dari pendekatan manajer reksadana All-Star. Juga, manakala seseorang bertanggungjawab dalam membuat keputusan investasi, terdapat sedikit isentif bagi para analyst untuk melibatkan diri dalam groupthink.
Analyst yang mendukung manajer portfolio hanya membutuhkan untuk berfokus pada penyeleksian investasi yang terbaik. Sistem All-star juga mengizinkan perusahaan reksadana untuk memasarkan manajer portfolio sebagaimana memasarkan reksadana.Terkadang, ini lebih mudah bagi kebanyakan para retail investor untuk menghubungan orang dibandingkan tim manajemen. Juga, ini adalah kepentingan para manajer untuk membuat reksadana lebih profitable.
• Kerugian All-Star
Jika manajer portfolio meninggalkan perusahaan terkadang terjadi putusnya keberlangsungan dan eksodus para shareholder potensial. Sebagai tambahan, jika manajer portfolio menarik para investor yang kuat untuk mengikuti, beberapa shareholder reksadana mungkin menentukan untuk menjual kepemilikan mereka setelah mereka mempelajari apa yang manajer tinggalkan.
Reksadana bervariasi dalam term stuktur manajermen dan ukuran yang mungkin tidak cocok antara satu investor dengan investor lainnya. Beberapa orang merasa lebih nyaman dengan sistem manajemen all-star karena dapat dengan mudah menghubugkan satu dengan lainnya. Kebalikannya, manajemen reksadana berdasarkan team player mungkin lebih cocok bagi orang-orang yang mengapresiasikan keberlanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

back to top